Sabtu, 12 Februari 2011

spiral kekerasan


SPIRAL KEKERASAN

Mengapa bisa terjadi dua peristiwa di tempat yang hampir sama? Sama-sama menjatuhkan korban? Kenapa penguasa dan juga rakyat suka dengan cara-cara kekerasan untuk mengambil dan mempertahankan haknya?
Dom Helder Camara, seorang aktivis anti kekerasan dari Brazilia, menjelaskan dengan teori spiral kekerasan. Jadi kekerasan yang yang dilakukan negara (bisa jadi dalam bentuk ketidakadilan) dibalas oleh rakyat dengan kekerasan, misalnya demo berdarah, pembangkangan, dll. Penguasa kemudian merespon itu dengan kekerasan juga (semisal Satpol PP yang menggusur, memukul, menendang, … rakyat). Tentu rakyat tak diam, membalas lagi dengan kekerasan. Begitu selanjutnya. Ketika kekerasan susul-menyusul silih berganti, dunia jatuh ke dalam spiral kekerasan
Bisa jadi spiral kekerasan itu yang telah terjadi di Tanjung Priok kemarin. Atau bahkan dalam kekerasan-kekerasan negara yang telah berlangsung selama ini. Sebenarnya kita telah terjebak dengan gulungan-gulungan spiral yang kian hari kian waktu bertambah besar dan menjerat dan menjepit tampa ampun. Akhirnya penguasa tak tahu lagi bagaimana menjalankan kekuasaanya kecuali dengan kekerasan. Juga kita.
Satu yang perlu dipertanyakan dan secepatnya dijawab, kira-kira dengan apa kita memotong spiral itu?

Disadur dari :google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar